Padang Panjang — Duka mendalam kembali menyelimuti jajaran TNI setelah tiga prajurit yang tergabung dalam misi kemanusiaan evakuasi korban galodo (banjir bandang) di kawasan Jembatan Kembar Silaiang, Kota Padang Panjang, menjadi korban longsor susulan pada saat menjalankan tugas, Minggu (…).
Dalam peristiwa memilukan itu, dua prajurit gugur, sementara satu anggota lainnya masih dinyatakan hilang.
Prajurit Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol (TIB), Serda Robi Handaryo, yang bertugas sebagai Babinsa X/Koto Kodim 0307/TD, gugur setelah tertimbun material longsor ketika tengah berupaya mengevakuasi warga terdampak galodo. Serda Robi dikenal sebagai sosok prajurit yang sigap dan dekat dengan masyarakat.
“Beliau adalah prajurit terbaik. Gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan,” ujar salah satu rekannya dengan suara bergetar.
Selain itu, dua personel Sub Denpom XX/5 Padang Panjang juga menjadi korban. Prada Zeni S. Marpaung telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia (MD) tidak jauh dari lokasi kejadian. Sementara satu prajurit lainnya, Pelda Yudi Gusnadi, hingga kini masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.
Upaya evakuasi berlangsung dramatis dan penuh risiko. Cuaca yang tidak bersahabat serta kondisi tanah yang labil membuat proses penyelamatan menjadi sangat berbahaya. Potret terakhir Serda Robi saat menggendong dan mengevakuasi warga sebelum longsor susulan terjadi kini viral dan membuat publik haru. Ekspresi keteguhan dan pengabdiannya menjadi simbol keberanian tanpa batas seorang prajurit.
Pangdam XX/TIB menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas gugurnya dua prajurit terbaik dan hilangnya satu anggota lainnya.
“Pengabdian mereka tidak akan pernah kami lupakan. Mereka gugur sebagai pahlawan kemanusiaan,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan TNI, Polri, BPBD, dan Basarnas masih terus melakukan pencarian terhadap Pelda Yudi Gusnadi, sembari meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor susulan.
Peristiwa ini kembali mengingatkan bahwa tugas kemanusiaan di daerah bencana menyimpan risiko besar. Namun para prajurit tersebut tetap memilih berada di garda terdepan demi menyelamatkan warga.
Selamat jalan, para pahlawan. Pengabdianmu abadi.
Tim Redaksi
