Faktanusantara.net || CIANJUR – Beberapa awak media cetak dan online yang merasa kecewa dengan adanya tindakan pelarangan peliputan oleh oknum satpam kepada jurnalis, dikegiatan sekolah di SMK negeri 1 Pacet, pada senin 21.02.2023 lalu , dimana dalam peristiwa tersebut pihak Sekolah melalui Securitynya diduga telah melanggar undang–undang Pers no 40 tahun 1999, tentang barang siapa yang menghalang halangi tugas pers dalam mejalani tugasnya diancam Pidana 2 tahun dan denda 500 juta.
Bet Indrayama diketahui selaku salah satu awak media dari media online hallonusantara.com dan selaku pewarta yang dihalang-halangi dalam insiden tersebut, mengatakan merasa kecewa atas tindakan Satpam Sekolah yang melarang media masuk untuk meliput.
“Saya baru kali ini meresa kecewa ada pihak sekolah yang melarang media tidak boleh melaksanakan peliputan. Ya, sebelumnya saya dengar ada acara disekolahan itu, tapi begitu mau masuk saya dihalangi oleh Satpam dan langsung bicara bahwa wartawan tidak boleh peliputan kata MN satpam sekolah” ucap Bet, Jumat (24/02/2023).
Sebab hal itu, menurut Bet, dirinya menduga adanya hal-hal yang tidak patut didalam acara yang digelar itu, “Padahal acara Disnatalis itu suatu acara besar, momen bagus. Adanya pelarangan tersebut saya jadi merasa curiga ada apa dengan Sekolah tersebut,” jelasnya dengan nada kecewa”.
Fadoli selaku Humas Sekolah SMKN 1 Pacet Kabupaten Cianjur menyampaikan untuk soal media dilarang meliput kegiatan SMKN 1 Pacet tidak ada aturannya.
“Hanya, itu dari kewenangan atau kebijakan Sekolah masing masing.” Tuturnya.
Endang Susilastuti, S.E., M.M.Pd. Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI mengatakan saat dimintai keterangan melalui via WhatsApp.
“Coba koordinasi dengan pihak Wakaseknya. Sepemahaman saya kalau ada kegiatan besar ya harus diliput media supaya kebermaknaanya terasa,” pesannya singkat (ANWAR)
Komentar