oppo_0
Makassar, 3 Desember 2025 – Media Fakta Nusantara. Proses pemilihan Ketua RT 01, 02, 03, 04, dan 06 RW 13 di kawasan belakang Masjid Al-Husna, Kelurahan Minasa Upa, kembali memanas dan menyulut kegaduhan baru. Dalam liputan bergaya khas Fakta Nusantara yang lebih tajam, terungkap bahwa ketidaksiapan panitia dan amburadulnya pendataan DPT membuat warga mempertanyakan transparansi proses pemilihan.
Salah satu sorotan paling serius datang dari fakta bahwa ada calon Ketua RT yang telah resmi mendaftar dan diverifikasi kelurahan, namun justru tidak masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Kondisi ini bukan hanya membingungkan, tetapi juga memicu dugaan kuat adanya kelalaian fatal dalam tahapan administrasi.
“Ini sangat janggal. Masa calon resmi tidak punya hak pilih? Ada apa dengan pendataan ini?” protes seorang warga kepada pihak Panitia sambil Menceritakan kejadian ini kepada Seluruh Warga.
Tak berhenti di situ, pemilik rumah yang telah tinggal puluhan tahun di lingkungan tersebut turut kehilangan hak suara. Mereka tidak menerima undangan dan saat pengecekan, nama mereka tidak ditemukan dalam DPT.
“Rumah saya di sini sejak kurang lebih 30 tahun. Tapi nama saya tidak ada dalam DPT. Ini bagaimana ceritanya?” keluh seorang warga yang mengaku kecewa berat.
Kondisi lapangan semakin mempertegas dugaan ketidaksiapan panitia. Warga menyaksikan langsung bagaimana beberapa calon Ketua RT sendiri — yang tinggal menetap di wilayah tersebut — tidak tercatat dalam DPT.
“Saya lihat sendiri, ada calon yang mau ikut mencoblos tapi tidak terdaftar. Ini bukan sekadar salah ketik, ini kesalahan sistematis,” ungkap salah satu warga yang menyaksikan jalannya pemungutan suara.
Minimnya sosialisasi dari panitia maupun pihak kelurahan juga menjadi sorotan utama. Warga menilai proses pemilihan kali ini dilakukan secara tergesa-gesa tanpa persiapan memadai.
“Pemilihan seperti ini rawan dipertanyakan. Tidak ada sosialisasi jelas, DPT amburadul, undangan tidak merata. Ini membuka celah kecurangan,” tegas salah seorang warga yang menolak disebutkan namanya.
Meski proses pemungutan suara berjalan kondusif berkat kesabaran warga, kekacauan administrasi ini membuat banyak pihak meragukan kualitas demokrasi tingkat lingkungan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, proses pemilihan masih berlangsung. Warga mendesak agar pemerintah kota segera turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pendataan DPT, mekanisme distribusi undangan, dan standar kerja panitia, demi menjamin pemilihan RT yang betul-betul adil, transparan, dan bebas kepentingan.
Penulis: Tim Redaksi
