Manado — Sebuah seruan damai dan persatuan dari masyarakat Sulawesi Utara kembali menjadi perhatian publik setelah beredar luas di media sosial. Pesan yang dibagikan menggunakan sapaan lintas agama, “Asalamualaikum, Selamat Malam, Syalom,” itu menggugah warga untuk terus menjaga kerukunan antarumat beragama dan antarwarga di Bumi Nyiur Melambai.
Seruan tersebut mengajak seluruh masyarakat Sulut agar tetap bersatu, saling menghargai, tidak mudah terprovokasi, serta menolak upaya-upaya yang dapat memecah belah keharmonisan. “Baku baku bae jo, torang samua. Dari Muslim sampe Nasrani, damai itu indah,” demikian petikan pesan yang viral.
Dalam unggahan itu juga disampaikan bahwa masyarakat Sulawesi Utara sudah sejak lama dikenal sebagai contoh toleransi di Indonesia. Kerukunan tersebut menjadi kebanggaan yang bahkan diapresiasi oleh warga luar daerah. “Torang di Sulawesi Utara ini baku baku jaga supaya orang-orang yang ada di luar Sulut salut deng torang pe persatuan,” lanjut isi pesan itu.
Seruan itu sekaligus mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam tindakan atau sensasi yang berpotensi menimbulkan perpecahan. “Jangan mo bekeng sensasi kong ujung-ujung torang yang siksa pada akhirnya dan menyesal ke depannya,” demikian ajakan penuh keprihatinan itu.
Pesan tersebut ditutup dengan pengingat bahwa setiap manusia akan menghadapi akhir hayat, sehingga selama hidup penting untuk menjaga hubungan baik, saling menyayangi, dan membangun perdamaian. “Torang samua basudara, baku baku bae supaya orang luar mo jempol pa torang Sulawesi Utara,” demikian penegasannya.
Tagar-tagar seperti #TorangSamuaBasudara, #RukunDanDamai, #BakuBakuBae, dan #SalamToleransi ikut memperkuat pesan persatuan yang kini menjadi tren positif di media sosial.
Tim Redaksi
